1+ tan A tan B. Untuk lebih jelasnya, dibawah ini diberikan beberapa contoh soal cosinus, sinus, tangen jumlah dan selisih dua sudut. Contoh soal 1. Hitunglah dengan rumus cosinus jumlah dan selisih dua sudut berikut: cos 195°. cos 58° cos 13° + sin 58° sin 13°. Pembahasan / penyelesaian soal. Jawaban soal 1 sebagai berikut: cos 195 Matematika#garisLurus#MatematikamudahPembahasan soal matematika materi garis lurus jikavektor a=3 vektor b=8 dan sudut vektor a vektor b=90° tentukan nilai vektor 3a+ vektor 2a Cara menghitung vektor a dan vekror b membentuk sudut 60 derajat. Jika vektor a:4 dan vektor b:5 vektor a dan vektor b. diketahui vektor a dan b membentuk sudut 60°. panjang vektor a adalah 3 dan panjang vektor b adalah 5 Jikabesar sudut dalam segi-8 beraturan adalah x maka sin x + cos x = a. 0 b. ½ √2 c. - √2 d. √2 e. ¼ √2 Diketahui segitiga siku siku ABC dengab nilai cos A=2/5 Dan cos B=√21/5 Hitunglah nilai sisi c adalah Tolong kak jawabannya. Reply Delete. Replies. Reply. Williams 7 February 2021 at 22:12. Nomer 1 jawabannya nggak SEORANGPENGGUNA TELAH BERTANYA 👇 Jika sudut a = 2/5 sudut b. hitunglah . a. m sudut a dan m sudut b jika keduanya saling berpelurus! b. selisih m sudut a dan m sudut b , jika kedua sudut saling berpenyiku! INI JAWABAN TERBAIK 👇 Jawaban yang benar diberikan: nimastusilowati Katagori: sudutKelas: 1 smp Jawaban [] Apakahkamu sedang mencari jawaban dari pertanyaan "Jika sudut A -B=70 dan sudut tiga kali sudut b", Hitunglah !, + sudut B, b.pelurus sudut A. Berikut ini adalah jawaban dari pertanyaan yang kamu cari : Jika sudut A -B=70\ dan sudut tiga kali sudut b Hitunglah !a.sudut A + sudut Bb.pelurus sudut A A [] Jikadiketahui xy adalah garis lurus, hitunglah: a jika b = 45° dan c = 86° b jika a + c = b; a jika b = 2a dan c = 3a; c jika a = b = c; Pembahasan. a, b dan c adalah sudut-sudut saling berpelurus sehingga berlaku a + b + c = 180°. Jawaban nomor 1: a + b + c = 180° a + 45° + 86° = 180° a = 180° - 45° - 86° = 49° Jawaban soal Itulahpembahasan soal UN SMA tahun 2015 mengenai bangun ruang. Semoga bermanfaat dan mudah dipahami. Jika ada yang ingin ditanyakan atau didiskusikan mengenai soal sejenis di atas, silahkan tinggalkan pesan di kolom komentar. Jikapanjang AB = BC, maka hitunglah besar sudut ACB. Pembahasan. Pada soal ini diketahui sudut pusat AOB = 110°. Karena menghadap busur yang sama maka sudut ACB = 1/2 sudut pusat AOB atau ACB = 1/2 . 110° = 55°. Contoh soal 2. Contoh soal sudut keliling nomor 2. Hitunglah nilai x dari gambar disamping. Pembahasan. Sudut keliling ACB = 1/2 Jikasudut A = 2/5 sudut B. Hitunglah. a. m ∠ A dan m ∠ B jika keduanya saling berpelurus! b. Selisih m ∠ A dan m ∠ B jika kedua sudut saling berpenyiku Pendahuluan Sudut berpelurus (suplemen) ⇒ Dua sudut dikatakan berpelurus jika jumlah besar sudut keduanya 180° yaitu ∠ A + ∠ B = 180°Sudut berpenyiku (komplemen) ⇒ Dua sudut dikatakan berpenyiku jika jumlah besar sudut VnvS. Nilai sinus dapat diperoleh dari perbandingan sisi depan sudut dengan sisi miring pada segitiga siku-siku. Sedangkan nilai tangen dapat diperoleh dari perbandingan sisi depan sudut dengan sisi samping sudut pada segitiga siku-siku. Rumus Selisih Dua Sudut pada Tangen Diketahui dan . artinya sisi depan sudut A adalah 3 dan sisi miring pada segitiga siku-siku adalah 5. Yuk, ingat kembali teorema Pythagoras. Dimana adalah panjang sisi miring serta dan adalah panjang sisi siku-siku pada segitiga siku-siku. Maka, sisi samping sudut A adalah A adalah sudut tumpul terletak di kuadran II, maka bernilai negatif. Sehingga, adalah Hasil dari adalah Jadi, . Sudut terbentuk karena dua sinar garis bertemu pada satu titik. Suatu sudut terbentuk dari perpotongan dua sinar garis yang berpotongan tepat di satu titik, sehingga titik potongnya disebut dengan titik sudut. Nama suatu sudut dapat berupa simbol α, β, dll, atau berdasarkan titik titik yang melalui garis yang berpotongan tersebut. Pada tulisan ini hanya membahas sudut bepelurus dan berpenyiku, sudut bertolak belakang, dan hubungan antar sudut pada garis sejajar. Berikut penjelasan singkatnya. A. Sudut Berpelurus dan Sudut Berpenyiku Sudut-sudut berpenyiku adalah sudut-sudut yang jika digabungkan akan membentuk sudut siku-siku atau 90°. Sudut-sudut berpelurus adalah sudut-sudut yang jika digabungkan akan membentuk sudut lurus atau 180°. Gambar 1 di bawah menunjukkan bahwa bahwa m∠AOB = r°; m∠BOC = s° m∠AOB + m∠BOC = 90°. m∠AOB = 90° – m∠BOC m∠BOC = 90° – m∠AOB Hubungan antara m∠BOC dan m∠AOB disebut sudut berpenyiku. Gambar 2 di atas menunjukkan bahwa, t + u = 180° t = 180° – u u = 180° – t Hubungan sudut AOB dengan sudut BOC disebut sudut berpelurus. Ayo Kita Mencoba Suatu ketika, Pak Tohir mendapat undangan jamuan makan malam dari seorang pejabat daerah di suatu restoran mewah. Pelayan restoran sudah menyiapkan semua makanan andalan restoran tersebut pada sebuah meja menu makanan. Mereka duduk melingkar pada meja menu tersebut, yang dilengkapi dengan teknologi untuk menggeser setiap menu makanan. Satu geseran berlawanan arah putaran jarum jam setiap menu itu berarti menekan sekali tombol hijau. Jika besar sudut satu geseran hanya 45°, harus berapa kali Pak Tohir menekan tombol hijau, jika dia berturut-turut mengambil sop iga sapi dan sambal merah setelah mengambil nasi putih? Jika posisi awal Pak Tohir menghadap menu sop iga sapi, maka berapa kali ia harus menekan tombol hijau agar mendapatkan udang goreng? Jika posisi awal Pak Tohir menghadap ikan bakar, kemudian ia menekan tombol sebanyak 3 kali, maka menu makanan apa yang diperoleh Pak Tohir? Posisi awal Pak Tohir menghadap sambal merah, kemudian salah seorang tamu yang lain menekan tombol 2 kali. Jika setelah itu Pak Tohir ingin mendapatkan menu makanan sayur asem berapa kali Pak Tohir harus menekan tombol hijau? Karena Pak Tohir baru saja mengambil nasi putih, berarti posisi Pak Tohir adalah pada tombol nasi putih. Posisi Pak Tohir pada jamuan makan malam tepat berada posisi nasi putih. Satu kali penekanan tombol, menu hanya bergeser sejauh 45°. Satu kali menekan tombol geseran menu menghasilkan sudut perubahan sebesar 45°. Setelah mengambil nasi putih, diperlukan pergeseran sudut sebesar 135° untuk menggeser posisi sop iga sapi ke hadapan Pak Tohir. Sudut 45° berpelurus dengan sudut 135°, sesuai dengan posisi nasi putih dan sop iga sapi yang berada pada satu garis lurus. Karena membutuhkan geseran sudut sebesar 135°, artinya Pak Tohir harus menekan tombol geseran sebanyak 3 kali 135 = 3 × 45. Seteleh mengambil sop iga sapi, Pak Tohir menggeser posisi sop iga sapi sebesar 135° untuk memperoleh sambal merah. Artinya Pak Tohir juga harus menekan tombol geseran sebanyak 3 kali. Jadi, dari posisi awal Pak Tohir harus menekan sebanyak 6 kali untuk memperoleh menu sop iga sapi dan sambal merah. Ayo Kita Menalar 1. Setelah kalian melakukan kegiatan di atas. Kemudian untuk mengetahui besar sudut yang terbentuk dari posisi awal terhadap posisi hutan pada Masalah lakukanlah tahapan-tahapan kegiatan berikut Coba cermati dengan teliti Gambar Kita hendak menerapkan konsep sudut-sudut berpenyiku dan berpelurus dalam menyelesaikan masalah ini. Berapa banyak pasangan sudut berpenyiku dan berpelurus pada Gambar di atas? Berikan penjelasanmu untuk setiap jawaban yang kamu miliki. Berilah nama/simbol untuk setiap sudut yang terkait dengan pertanyaan soal seperti tertera pada Gambar Semua posisi tempat yang disajikan pada gambar bersesuaian dengan arah mata angin. Oleh karena itu, besar sudut β + besar sudut = 90°. Demikian juga besar sudut θ + besar sudut a. Dari ke empat sudut tersebut, dapat kita pahami bahwa, sudut β + + θ berpelurus dengan sudut a, atau a = β + + θ = 115°. Tentukan jumlah besar sudut antara sudut β dengan sudut dan sudut θ dengan besar sudut α. Kemudian tentukan jumlah sudut β + + θ. Dari uraian soal di atas diketahui a = 65°, = 35°. Sedangkan yang ditanyakan adalah β + + θ. Dengan demikian dapat dicari sudut dari taman permainan ke hutan =β + + θ = 180 – 65 = 115. 2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sudut berpenyiku dan berpelurus Dua sudut yang jumlah ukurannya 90°, disebut sudut yang saling berpenyiku. Sudut yang satu disebut penyiku sudut yang lain. Jadi, sudut berpenyiku adalah suatu sudut yang jumlah adalah 90°. Dua sudut yang jumlah ukurannya 180°, disebut sudut yang saling berpelurus. Sudut yang satu disebut pelurus sudut yang lain. Jadi, sudut berpelurus adalah suatu sudut yang jumlah adalah 180° B. Pasangan Sudut yang Saling Betolak Belakang Jika dua garis berpotongan maka dua sudut yang letaknya saling membelakangi disebut dua sudut yang bertolak belakang. Dua sudut yang saling bertolak belakang adalah sama besar. Sebelum melakukan kegiatan menalar, sebaiknya perhatikan uraian berikut ini. Mari kita perhatikan gambar berikut ini. Pasangan ∠AOB dan ∠COD dan pasangan ∠BOC dan ∠AOD merupakan sudut-sudut bertolak belakang. Selain itu, pada gambar tersebut, ∠AOB dan ∠BOC adalah pasangan sudut berpelurus, sedemikian sehingga berlaku m∠AOB + m∠BOC = 180º, maka m∠BOC = 180º − m∠AOB. 1 m∠AOB + m∠AOD = 180º, maka m∠AOD = 180º − m∠AOB. 2 Dari 1 dan 2, berlaku bahwa, m∠BOC = m∠AOD = 180º − m∠AOB. Dengan cara yang sama, dapat diperoleh ∠AOB dan ∠COD adalah pasangan sudut yang bertolak belakang dan besarnya sama. Ayo Kita Menalar Setelah kalian memahami sedikit informasi di atas. Coba sekarang ambillah dua batang lidi. Peragakanlah posisi dua batang lidi tersebut yang menunjukkan sudut saling berpelurus, saling berpenyiku, dan saling bertolak belakang. Ukurlah besar sudut-sudutnya dan catat hasilnya. Kemudian ujilah hasil kegiatan kalian di atas pada soal berikut. a. Diketahui tiga buah garis AB, CD, dan EF berpotongan di satu titik, yaitu titik P. Sebutkan pasangan sudut yang bertolak belakang. Tiga buah garis, yaitu AB, CD, dan EF berpotongan di satu titik, yaitu titik P. Perhatikan gambar berikut. Sudut-sudut yang bertolak belakang adalah ∠APC dengan ∠BPD ∠CPE dengan ∠DPF i∠EPB dengan ∠FPA b. Perhatikan gambar berikut. a + 70 = 180 , a = 180 – 70, a = 110°sudut berpelurus b = 70° bertolak belakang c = a, c = 110°bertolak belakang d + 138 = 180 , d = 180 – 138, d = 42°sudut berpelurus e = 138° bertolak belakang f = d , f = 42°bertolak belakang p + 52 = 180 , p = 180 – 52, p = 128°sudut berpelurus q = 52° bertolak belakang r = p , r = 128°bertolak belakang Perhatikan ilustrasi gambar berikut. Tentukan besar sudut yang belum diketahui. Karena terdapat dua garis sejajar, maka a x = 70° bertolak belakang b y + 50 = 180 , y = 180 – 50, y = 130°sudut berpelurus c z + 70 + 180 – y = 180 z + 70 + 180 – 130 = 180 z + 70 + 50 = 180 z + 120 = 180 z = 180 – 120 z = 60°sudut dalam segitiga Jelaskan apa yang dimaksud dengan sudut saling bertolakbelakang. Jika dua garis berpotongan maka dua sudut yang letaknya saling membelakangi titik potongnya disebut dua sudut yang bertolak belakang. Dua sudut yang saling bertolak belakang adalah sama besar. C. Hubungan Sudut-sudut pada dua Garis Sejajar Dua buah garis dikatakan sejajar apabila kedua garis tersebut terletak pada satu bidang datar yang tidak akan berpotongan meskipun diperpanjang tanpa buah garis dikatakan berpotongan apabila garis tersebut terletak pada satu bidang datar dan kedua garis tersebut berpotongan disalah satu titiknya. Perhatikan gambar di bawah ini. Sudut sehadap, besarnya sama. Yakni ∠1 = ∠5, ∠2 = ∠6, ∠4 = ∠8, ∠3 = ∠7. Sudut dalam berseberangan, besarnya sama. Yakni ∠3 = ∠5, ∠4 = ∠6 Sudut luar berseberangan, besarnya sama. Yakni ∠1 = ∠7, ∠2 = ∠8 Sudut dalam sepihak, jumlah keduanya adalah 180°. Yakni ∠4 + ∠5 = 180°, ∠3 + ∠6 = 180°. Sudut luar sepihak, jumlah keduanya adalah 180°. Yakni ∠2 + ∠7 = 180°, ∠1 + ∠8 = 180°. Sudut bertolak belakang, besarnya sama. Yakni ∠1 = ∠3, ∠2 = ∠4, ∠5 = ∠7, ∠6 = ∠8. Ayo Kita Berlatih 1. Tentukanlah nilai a pada setiap gambar di bawah ini. Sudut 2a dan 3a saling berpenyiku ⇔ 2a + 3a = 90° ⇔ 5a = 90° ⇔ a = 90° / 5 Diperoleh nilai a = 18 Ketiga sudut saling berpelurus ⇔ 46° + a + 29° + 5a + 15° = 180° ⇔ 46° + 29° + 15° + 6a = 180° ⇔ 6a = 180° - 90° ⇔ 6a = 90° ⇔ a = 90° / 6 Diperoleh nilai a = 15° 2. Jika sudut A = 2/5 sudut B. Hitunglah. a. m∠A dan m∠B jika keduanya saling berpelurus! b. Selisih m∠A dan m∠B, jika kedua sudut saling berpenyiku! 3. Jika m∠A – m∠B = 70°, dan m∠A adalah tiga kali m∠B. Hitunglah! a. m∠A + m∠B. Persamaan ∠A - ∠B = 70º disubstitusikan oleh ∠A = 3∠B menjadi, ⇔3∠B - ∠B = 70º ⇔2∠B = 70º Diperoleh ∠B = 35° Selanjutnya disubstitusikan ke ∠A = 3∠B, ∠A = 3 x 35° Diperoleh ∠A = 105° ⇔∠A + ∠B = 105° + 35° = 140° b. Pelurus sudut A. Pelurus ∠A + ∠A = 180° Pelurus ∠A = 180° - ∠A Pelurus ∠A = 180° - 105° Pelurus ∠A = 75° 4. Perhatikan gambar di bawah ini. Sebutkanlah pasangan a. Sudut-sudut sehadap. ∠A₁ = ∠B₁, ∠A₂ = ∠B₂, ∠A₃ = ∠B₃, ∠A₄ = ∠B₄ ∠A₁ = ∠D₁, ∠A₂ = ∠D₂, ∠A₃ = ∠D₃, ∠A₄ = ∠D₄ ∠B₁ = ∠C₁, ∠B₂ = ∠C₂, ∠B₃ = ∠C₃, ∠B₄ = ∠C₄ ∠C₁ = ∠D₁, ∠C₂ = ∠D₂, ∠C₃ = ∠D₃, ∠C₄ = ∠D₄ b. Sudut-sudut sepihak dalam dan luar. Sepihak dalam = ∠A₂ = ∠B₁, ∠A₃ = ∠B₄ ∠C₁ = ∠D₂, ∠C₄ = ∠D₃ ∠A₃ = ∠D₂, ∠A₄ = ∠D₁ ∠B₃ = ∠C₂, ∠B₄ = ∠C₁ Sepihak luar = ∠A₁ = ∠B₂, ∠A₄ = ∠B₃ ∠A₁ = ∠D₄, ∠A₂ = ∠D₃ ∠B₁ = ∠C₄, ∠B₂ = ∠C₃ ∠C₂ = ∠D₁, ∠C₃ = ∠D₄ c. Sudut-sudut berseberangan dalam dan luar. Berseberangan dalam = ∠A₂ = ∠B₄, ∠A₃ = ∠B₁ ∠B₃ = ∠C₁, ∠B₄ = ∠C₂ ∠C₁ = ∠D₃, ∠C₄ = ∠D₂ ∠A₃ = ∠D₁, ∠A₄ = ∠D₂ Berseberangan luar = ∠A₁ = ∠B₃, ∠A₄ = ∠B₂ ∠B₂ = ∠C₄, ∠B₁ = ∠C₃ ∠C₂ = ∠D₄, ∠C₃ = ∠D₁ ∠A₁ = ∠D₃, ∠A₂ = ∠D₄ 5. Perhatikan posisi setiap pasangan sudut pada gambar di samping. Tentukanlah nilai x. Nilai x = 28° Caranya?☀ 6. Selidikilah benar tidaknya pernyataan berikut ini. “Ukuran suatu sudut lancip sama dengan selisih pelurusnya dengan dua kali penyikunya.“ Benar, pembukian x=sudut lancip x=180-x-290-x x=180-x-180+2x x=x 7. Salinlah gambar berikut ini, kemudian tentukanlah besar sudut yang belum diketahui.! Tentukanlah besar sudut a. ∠ABC = 180 - 120 = 60 berpelurus ABD b. ∠ACB = 180 - 60 + 55 = 180 - 115 = 65 jumlah sudut segitiga c. ∠ACG = 180 - 65 = 115 berpelurus dengan ACB d. ∠FCG = 65 bertolak belakang dengan ACB 8. Perhatikan gambar berikut! Besar sudut nomor 1 adalah 95°, dan besar sudut nomor 2 adalah 110°. Besar sudut nomor 3 adalah.… ∠1 bertolak belakang dengan ∠4 sehingga ∠1 = ∠4 = 95° ∠4 sehadap dengan ∠5 sehingga ∠4 = ∠5 = 95° ∠2 dan ∠6 saling berpelurus sehingga ∠2+∠6 = 180. 110 + ∠6 = 180. ∠6 = 70 Untuk menentukan besar sudut ∠3 menggunakan konsep jumlah sudut segitiga ∠3 + ∠5 + ∠6 = 180° ∠3 + 95+70 = 180° ∠3 + 165 = 180° ∠3 = 180° - 165° = 15° 9. Perhatikan gambar! Besar ∠BAC adalah …. Perhatikan bahwa ACD adalah garis lurus. Sehingga ∠ACB dan ∠DCB saling berpelurus. Dengan demikian sehingga ∠ACB = 180 - 108 = 72. Selanjutnya, karena jumlah besar sudut-sudut segitiga adalah 180, maka diperoleh ∠BAC+∠ACB+∠ABC = 180 ∠BAC + 72 + 36 = 180 ∠BAC = 180 -72- 36 ∠BAC = 72. 10. Diketahui garis L1 sejajar garis L2 dan garis L3 sejajar garis L4 Besar sudut y – x adalah …. x = 180 - 110 - 35 = 35 ⇔2x = = 70 ⇔y+x+60 = 180 ⇔y+x = 180 -60 ⇔y+x = 120 ⇔y+x-2x = 120 -70 ⇔y-x = 50 11. Tentukan besar sudut TUV pada Gambar berikut 180 = 7x+9x-5x+5x+8x ⇔180 = 11x+5x+8x ⇔180 = 240x ⇔x=180/24 ⇔30/4 ⇔7,5 TUV =87,5=60° 12. Perhatikan gambar berikut ini Pada gambar di atas diketahui garis g // k, ∠P2 = P3 dan ∠R1 = R2. Jika ∠P1 = 128°, tentukan besar sudut yang lain. 180 - p1 = p2 + p3 180 -128 = p2 + p3 52 = p2 + p3 Karena p2 dan p3 sama besarnya, maka p2 = 52/2 = 26 p3 = 52/2 = 26 R1 = 180 - p1 R1 = 180 - 128 R1 = 52 Karena R1 dan R2 sama , maka R2 = 52 R3 = 180 - R1 - R2 R3 = 180 - 52 -52 R3 = 180 - 104 R3 = 76 13. Pada gambar di bawah garis PQ // AB a. Tentukan sudut-sudut yang sehadap. ∠PQC dengan ∠ABC dan ∠QPC dengan ∠BAC b. Jika ∠C = 30° dan ∠QPC = 67°, maka tentukan besar ∠CAB, ∠CQP, ∠CBA, ∠PQB, dan ∠APQ. ∠CAB = 67°sehadap QPC, ∠CQP = 180 - 30 - 67 = 83° jumlah sudut segitiga ∠CBA = 83° sehadap CQP ∠PQB = 180 - 83°= 97° berpelurus dengan CQP ∠APQ = 180 - 67 = 113° berpelurus dengan CPQ Kelas 7 SMPSUDUT DAN GARIS SEJAJARHubungan AntarsudutJika sudut A=2/5 sudut B Hitunglah. m sudut A dan m sudut B jika keduanya saling berpelurus!Hubungan AntarsudutSUDUT DAN GARIS SEJAJARGEOMETRIMatematikaRekomendasi video solusi lainnya0429Nilai x+y+z pada gambar berikut adalah ...0150Besar sudut PQR pada gambar di bawah ini adalah ...7x+8...0319A B C D E F G 80 2y 4z 40 7xPerhatikan gambar di atas. Be...Teks videodisini terdapat soal yaitu akan dicari sudut A dan sudut B jika keduanya saling berpelurus dua sudut yang saling berpelurus memiliki jumlah = 180° jadi dapat kita bentuk sebuah persamaan yaitu sudut a + sudut B = 180 derajat kemudian di soal telah diketahui sudut a = 2 per 5 dikali sudut B jadi kita subtitusikan yaitu sudut a 2/5 kali sudut B ditambah sudut B= 180° jadi dari persamaan ini kita cari terlebih dahulu besar sudut B kemudian akan dicari sudut a dengan cara subtitusi kan sudut B ke persamaan sudut a = 2 per 5 X B di sini akan kita hitung 2 atau 5 kali sudut b + 1 * sudut B jadi Anggap saja disini satu persatu kemudian satu persatu akan diubah menjadi bentuk pecahan dimana penyebutnya adalah 5 jadi 2 per 5di kali sudut B ditambah 5 per 5 kali sudut B = 180° jadi 7 per 5 kali sudut B = 180 derajat kemudian karena kita ingin mencari sudut B yang ada di ruas kiri harus 1 kali sudut B Oleh karena itu kedua ruas akan dikali dengan angka 5 per 7 jadi 5 per 7 dikali 7 per 5 dikali sudut B = 180 derajat dikali 5 per 7 di sini hasilnya 1 kemudian di sini juga 1 jadi sudut B = 180 derajat dikali 5 yaitu100 derajat kemudian 900 derajat dibagi 7 yaitu 128,57 derajat kemudian sudut a disini sudut a = 2 atau 5 * 128,57 derajat 128,57 derajat dikali 2 menjadi 257,14 derajat kemudian dibagi 5 hasilnya adalah 51 koma 43 derajat sampai jumpa di soal berikutnyaSukses nggak pernah instan. Latihan topik lain, yuk!12 SMAPeluang WajibKekongruenan dan KesebangunanStatistika InferensiaDimensi TigaStatistika WajibLimit Fungsi TrigonometriTurunan Fungsi Trigonometri11 SMABarisanLimit FungsiTurunanIntegralPersamaan Lingkaran dan Irisan Dua LingkaranIntegral TentuIntegral ParsialInduksi MatematikaProgram LinearMatriksTransformasiFungsi TrigonometriPersamaan TrigonometriIrisan KerucutPolinomial10 SMAFungsiTrigonometriSkalar dan vektor serta operasi aljabar vektorLogika MatematikaPersamaan Dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel WajibPertidaksamaan Rasional Dan Irasional Satu VariabelSistem Persamaan Linear Tiga VariabelSistem Pertidaksamaan Dua VariabelSistem Persamaan Linier Dua VariabelSistem Pertidaksamaan Linier Dua VariabelGrafik, Persamaan, Dan Pertidaksamaan Eksponen Dan Logaritma9 SMPTransformasi GeometriKesebangunan dan KongruensiBangun Ruang Sisi LengkungBilangan Berpangkat Dan Bentuk AkarPersamaan KuadratFungsi Kuadrat8 SMPTeorema PhytagorasLingkaranGaris Singgung LingkaranBangun Ruang Sisi DatarPeluangPola Bilangan Dan Barisan BilanganKoordinat CartesiusRelasi Dan FungsiPersamaan Garis LurusSistem Persamaan Linear Dua Variabel Spldv7 SMPPerbandinganAritmetika Sosial Aplikasi AljabarSudut dan Garis SejajarSegi EmpatSegitigaStatistikaBilangan Bulat Dan PecahanHimpunanOperasi Dan Faktorisasi Bentuk AljabarPersamaan Dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel6 SDBangun RuangStatistika 6Sistem KoordinatBilangan BulatLingkaran5 SDBangun RuangPengumpulan dan Penyajian DataOperasi Bilangan PecahanKecepatan Dan DebitSkalaPerpangkatan Dan Akar4 SDAproksimasi / PembulatanBangun DatarStatistikaPengukuran SudutBilangan RomawiPecahanKPK Dan FPB12 SMATeori Relativitas KhususKonsep dan Fenomena KuantumTeknologi DigitalInti AtomSumber-Sumber EnergiRangkaian Arus SearahListrik Statis ElektrostatikaMedan MagnetInduksi ElektromagnetikRangkaian Arus Bolak BalikRadiasi Elektromagnetik11 SMAHukum TermodinamikaCiri-Ciri Gelombang MekanikGelombang Berjalan dan Gelombang StasionerGelombang BunyiGelombang CahayaAlat-Alat OptikGejala Pemanasan GlobalAlternatif SolusiKeseimbangan Dan Dinamika RotasiElastisitas Dan Hukum HookeFluida StatikFluida DinamikSuhu, Kalor Dan Perpindahan KalorTeori Kinetik Gas10 SMAHukum NewtonHukum Newton Tentang GravitasiUsaha Kerja Dan EnergiMomentum dan ImpulsGetaran HarmonisHakikat Fisika Dan Prosedur IlmiahPengukuranVektorGerak LurusGerak ParabolaGerak Melingkar9 SMPKelistrikan, Kemagnetan dan Pemanfaatannya dalam Produk TeknologiProduk TeknologiSifat BahanKelistrikan Dan Teknologi Listrik Di Lingkungan8 SMPTekananCahayaGetaran dan GelombangGerak Dan GayaPesawat Sederhana7 SMPTata SuryaObjek Ilmu Pengetahuan Alam Dan PengamatannyaZat Dan KarakteristiknyaSuhu Dan KalorEnergiFisika Geografi12 SMAStruktur, Tata Nama, Sifat, Isomer, Identifikasi, dan Kegunaan SenyawaBenzena dan TurunannyaStruktur, Tata Nama, Sifat, Penggunaan, dan Penggolongan MakromolekulSifat Koligatif LarutanReaksi Redoks Dan Sel ElektrokimiaKimia Unsur11 SMAAsam dan BasaKesetimbangan Ion dan pH Larutan GaramLarutan PenyanggaTitrasiKesetimbangan Larutan KspSistem KoloidKimia TerapanSenyawa HidrokarbonMinyak BumiTermokimiaLaju ReaksiKesetimbangan Kimia Dan Pergeseran Kesetimbangan10 SMALarutan Elektrolit dan Larutan Non-ElektrolitReaksi Reduksi dan Oksidasi serta Tata Nama SenyawaHukum-Hukum Dasar Kimia dan StoikiometriMetode Ilmiah, Hakikat Ilmu Kimia, Keselamatan dan Keamanan Kimia di Laboratorium, serta Peran Kimia dalam KehidupanStruktur Atom Dan Tabel PeriodikIkatan Kimia, Bentuk Molekul, Dan Interaksi Antarmolekul